Sabtu, 10 Desember 2011

HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR

HRSG adalah singkatan dari Heat Recovery Steam Generator, adalah peralatan utama dari Pusat Listrik Tenaga Gas-Uap yang berfungsi untuk memanfaatkan gas bekas/buang turbin gas untuk memperoduksi uap air bertekanan.

Panas/kalor yang dipindahkan dari gas buang tersebut seluruhnya berpindah dengan cara konveksi ke air yang berada dalam pipa. Gas buang turbin mengalir memanasi peralatan HRSG mulai dari superheater, ekonomiser dan preahter dan selanjutnya keluar melalui cerobong.

Energi panas yang terkandung didalam gas buang/exhaust turbin gas yang temperaturnya masih cukup tinggi (sekitar 500 OC) dialirkan masuk kedalam HRSG untuk memanaskan air di dalam pipa-pipa pemanas, selanjutnya keluar ke cerobong dengan temperatur sekitar 150 OC. Air didalam pipa-pipa pemanas yang berasal dari drum mendapat pemanasan dari gas panas tersebut, sebagian besar akan berubah menjadi uap dan yang lain masih berbentuk air. Campuran air dan uap ini selanjutnya masuk kembali kedalam drum.

Uap yang sudah terpisah dari air selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin uap, sedangkan air yang tidak menjadi uap disirkulasikan kembali kedalam pipa-pipa pemanas bersama-sama dengan air pengisi yang baru. Demikian proses ini berlangsung terus menerus selama unit beroperasi.

Pada prinsipnya, antara HRSG dan Boiler adalah sama, yaitu suatu peralatan yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap dengan bantuan panas. Yang sangat mendasar dalam perbedaan ini adalah sumber panas yang digunakan untuk membangkitkan uap.

Sumber panas utama yang digunakan untuk membangkitkan uap berasal dari energi panas yang terkandung didalam gas buang turbin gas/PLTG yang dialirkan masuk kedalam HRSG untuk memanaskan pipa-pipa pemanas.

Sangkan pada KETEL, sumber panas yang digunakan untuk membangkitkan uap berasal dari pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar, bisa berupa bahan bakar padat (batu bara), cair (minyak) atau gas.

HRSG ini dapat kita temukan dalam pembangkit listrik Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU). HRSG akan inservice apabila PLTGU dalam mode operasi Combine Cycle. Sehingga antara Mode Open Cycle dan Combine Cycle adakn dikendalikan oleh Exhaust Damper (Diverter Damper). Sebagaimana pada PLTU untuk proses Combine Cycle terlebih dahulu permisive start harus terlewati atau terpenuhi terlebih dahulu. Walau tidak sebanyak pada PLTU proses Combine Cycle pada PLTGU dari Block Start ( dari Nol ) sampai Sinkron 3-3-1 atau 2-2-1 ( tergantung sistem Combine-nya ) memakan waktu yang lama juga. Kurang lebih sekitar 10 jam untuk proses komplit pada saat HRSG dan ST nya dalam keadaan Cold. Untuk parameter menetukan Cold, Warm ataupun Hot ini baik HRSG dan ST berbeda parameternya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar